Jasa Pengadaan Air Bersih
Akhirnya air bersih tersedia…. Juli 29, 2007
Oleh: Bertha
Lingkungan itu terletak di bantaran Sungai Deli yang merupakan salah satu lingkungan rawan banjir di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.
Nama gang-nya adalah Lampu 1 yang berada di Lingkungan XVI (sejajar dengan RW). Jumlah keluarga yang tinggal disana sekitar 50 keluarga yang sebagian besar dari golongan ekonomi miskin kota dengan penghasilan pas-pasan.
Air bersih merupakan persoalan utama warga di Lampu 1. Hampir 20 tahun, mereka melakukan kegiatan mandi, cuci, kakus dengan menggunakan air yang berasal dari bantaran sungai Deli ataupun dari sumur gali yang ada disana. 1 sumur bisa digunakan secara bersama-sama oleh 10 keluarga atau lebih. Sedangkan untuk kebutuhan air minum, mereka membeli dari tetangga di depan Lampu 1 yang sudah lebih dulu mendapat air bersih lewat Perusahaan Air Minum milik Negara.
Pak Hasan salah seorang warga Lampu 1 bersama warga lainnya bersepakat membentuk suatu kelompok pemakai air. Kelompok ini bertujuan mencari pemecahan persoalan air bersih di tempat mereka. Mereka menamakan kelompok mereka Pokmair yang kepanjangan dari Kelompok Pemakai Air.
Lewat pertemuan bersama, dicari pemecahan masalah penyediaan air bersih di tempat mereka. Bagaimana pengadaannya, bagaiamana pengelolaannya, bagamana pemeliharaan serta pembiayaannya.
Setelah semua warga sepakat hal-hal tersebut mereka membawa rencana ini kepada JKM (Jaringan Kesehatan Mayarakat) yaitu mitra kerja ESP/USAID untuk membantu penyediaan dana maupun bantuan tehnis pengadaan air bersih.
Akhirnya kerja keras dan penantian mereka tidak sia-sia. November 2006, pengadaan air bersih kepada 50 keluarga di Lampu 1 terealisasi. Air bersih itupun menjawab persoalan mandi, cuci, kakus dan air minum bagi mereka.
Oleh: Bertha
Lingkungan itu terletak di bantaran Sungai Deli yang merupakan salah satu lingkungan rawan banjir di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.
Nama gang-nya adalah Lampu 1 yang berada di Lingkungan XVI (sejajar dengan RW). Jumlah keluarga yang tinggal disana sekitar 50 keluarga yang sebagian besar dari golongan ekonomi miskin kota dengan penghasilan pas-pasan.
Air bersih merupakan persoalan utama warga di Lampu 1. Hampir 20 tahun, mereka melakukan kegiatan mandi, cuci, kakus dengan menggunakan air yang berasal dari bantaran sungai Deli ataupun dari sumur gali yang ada disana. 1 sumur bisa digunakan secara bersama-sama oleh 10 keluarga atau lebih. Sedangkan untuk kebutuhan air minum, mereka membeli dari tetangga di depan Lampu 1 yang sudah lebih dulu mendapat air bersih lewat Perusahaan Air Minum milik Negara.
Pak Hasan salah seorang warga Lampu 1 bersama warga lainnya bersepakat membentuk suatu kelompok pemakai air. Kelompok ini bertujuan mencari pemecahan persoalan air bersih di tempat mereka. Mereka menamakan kelompok mereka Pokmair yang kepanjangan dari Kelompok Pemakai Air.
Lewat pertemuan bersama, dicari pemecahan masalah penyediaan air bersih di tempat mereka. Bagaimana pengadaannya, bagaiamana pengelolaannya, bagamana pemeliharaan serta pembiayaannya.
Setelah semua warga sepakat hal-hal tersebut mereka membawa rencana ini kepada JKM (Jaringan Kesehatan Mayarakat) yaitu mitra kerja ESP/USAID untuk membantu penyediaan dana maupun bantuan tehnis pengadaan air bersih.
Akhirnya kerja keras dan penantian mereka tidak sia-sia. November 2006, pengadaan air bersih kepada 50 keluarga di Lampu 1 terealisasi. Air bersih itupun menjawab persoalan mandi, cuci, kakus dan air minum bagi mereka.
0 comments:
Post a Comment