Ketika Sumur Harus Terus Digali

Ketika Sumur Harus Terus Diperdalam dan di gali

ABDUL (45), warga Kampung Dua Ratus, Bekasi, sudah sebulan ini kurang tidur. Bukan karena tuntutan pekerjaannya, melainkan semata-mata karena harus begadang menunggui bak dan ember-ember penampung air terisi penuh.

Maklum, sumurnya yang kini berkedalaman 24 meter tak lagi lancar mengalirkan air akibat kekeringan di musim kemarau. Karena itu, ia harus berhemat. Jangan sampai air yang sudah susah payah disedot sumur pompa listriknya terbuang percuma. Meski sambil terkantuk-kantuk, begitu bak mandi penuh, cepat-cepat ia harus mematikan keran dan membuka keran lain untuk mengisi ember. Ketika ember yang satu penuh, ia harus menggeser dan mengganti dengan ember. Begitu seterusnya.

Sekarang, kondisinya lebih parah. Air hanya mengalir sebentar. Sekadar untuk mengisi bak mandi. Selebihnya, air berhenti mengalir kendati malam sekalipun. Bila dipaksakan, kasihan sumur pompa listriknya. Hanya berdengung tanpa mengeluarkan air.

Apalagi air yang keluar juga keruh dan berpasir sehingga keluarga dengan tiga anak itu tak berani memanfaatkannya untuk kebutuhan masak dan air minum.

Beruntung, tak jauh dari rumahnya ada Kali Bekasi yang masih menyisakan sedikit air di ceruk-ceruknya. Di sungai yang airnya berwarna kecoklatan dan keruh itulah istrinya bersama ratusan warga lain mencuci pakaian. Adapun untuk air bersih, mereka bisa mengambil air dari bak penampungan air di mushala atau dari dua keran air yang disalurkan RS Hermina. Tentu saja repot karena harus menggotong-gotong jeriken atau ember ke rumah masing-masing yang jaraknya cukup jauh.

SEBENARNYA, Abdul tidak tega melihat istrinya harus mondar-mandir ke sungai sambil menenteng pakaian kotor dan ember untuk mencuci. Tetapi, apa boleh buat. Ia tak lagi punya uang untuk memperdalam sumurnya yang sudah 24 meter. Sebab, lebih dari kedalaman itu, ia harus mengganti pompa listriknya dengan pompa jet (jet pump) yang mempunyai daya sedot dan daya sembur kuat. "Sangat mahal," kata Abdul yang bekerja sebagai petugas satpam di salah satu perusahaan di Cibitung.

Selama tinggal di Kampung Dua Ratus yang berada di tengah kota Bekasi itu, Abdul mengaku sudah empat kali memperdalam sumurnya. "Saya juga tidak mengerti kenapa hampir setiap kemarau, sumur saya selalu kering," katanya.

Tahun-tahun sebelumnya, setidaknya dalam empat tahun terakhir, ia sudah tiga kali mendalamkan sumurnya atau menambah pipa. Untuk itu, terpaksa ia harus merelakan uang simpanannya. "Saya enggak tega melihat istri dan anak-anak yang menderita harus mikul air dari rumah tetangga," begitu alasannya.

Awalnya, sumurnya berkedalaman 10 meter, kemudian didalamkan lagi menjadi 15 meter, terus 20 meter, dan terakhir 24 meter.

Berdasarkan pengalamannya, sekali memperdalam sumurnya, Abdul harus mengeluarkan uang tak kurang dari Rp 300.000. Uang simpanan untuk biaya sekolah anaknya pun amblas untuk sumur. Bahkan, pernah juga ia terpaksa berutang. Asal bisa nego, kata Abdul, harga yang sedikit lebih murah pun bisa didapat. Demi menghemat pengeluaran, Abdul ikut turun tangan membantu.

Musim kemarau ini, Abdul tampaknya sudah kehabisan "tenaga". Ia tidak begitu ngotot kembali memperdalam sumurnya. "Orang-orang kaya di sini kedalaman sumurnya bisa lebih dari 30 meter. Mereka pakai jet pump yang harganya tiga jutaan rupiah. Tapi, saya malu kalau disuruh minta ke mereka. Semisal ditawarkan, baru saya mau," katanya.

Mendapatkan Rp 3 juta untuk sekadar mengganti pompa tentu bukan perkara mudah bagi Abdul. Memaksakan diri menambah pipa juga tidak akan menyelesaikan soal karena kemampuan pompanya memang sudah mentok. Kalau dipaksakan, malah bisa rusak. "Jadi, ya tunggu musim hujan saja," katanya pasrah.

MEMPERDALAM sumur atau menambah pipa memang sedang ngetren bagi warga di Bekasi dan pinggiran Jakarta pada umumnya. Tidak hanya mereka yang tinggal di kompleks-kompleks perumahan, tetapi juga di kampung-kampung padat penduduk.

Setidaknya, banyak warga di Perumnas II Kayuringinjaya, Desa Tridaya Tambun, atau Desa Sukadanau, Cibitung, yang kini mengalaminya. Saking banyaknya permintaan memperdalam sumur, tukang sumur sekarang ini panen order.

Ny Ratna (45), yang sudah 10 tahun tinggal di Jalan Tawes Raya Perumnas II, juga ikut-ikutan mendalamkan sumurnya beberapa minggu lalu, dari 16 meter menjadi 24 meter. Awalnya, ia tak berniat untuk mendalamkan sumur karena air yang sudah turun volumenya itu masih bisa mengalir. Caranya, pompa air yang selama ini berada di atas sumur diturunkan pada kedalaman dua hingga empat meter setiap kali musim kemarau berkepanjangan. Tak perlu repot memanggil tukang gali sumur. Suaminya yang karyawan swasta di Jakarta cukup terlatih menurunkan pompa saat kemarau atau menaikkannya lagi jika musim hujan tiba.

"Untuk sekarang ini, terpaksa harus digali lagi. Menurunkan pompa sudah tidak bisa lagi. Yang kedengaran cuma dengungannya, air tidak naik. Untung, bisa dapat tukang sehingga bisa cepat dikerjakan. Lumayan, sekarang enggak repot biarpun harus keluar duit tiga ratusan ribu rupiah," ujarnya.

Menurut Ny Ratna, sebenarnya lima tahun lalu dia memasang PDAM di rumahnya untuk menghemat air sumur. Kalau untuk mencuci dan mandi, keluarga ini memakai air PDAM. Baru untuk kebutuhan masak dan air minum menggunakan sumur. Ternyata, pelayanan PDAM yang diterimanya sering kali mengecewakan. Selain masalah debit air yang sering kali kecil atau air PDAM nyala-hidup tanpa aturan, juga lonjakan rekening yang tiba-tiba naik. Padahal, ia merasa pemakaian air PDAM wajar-wajar saja.

"Karena kesal, sudah tiga tahunan ini saya berhenti langganan PDAM. Kalau dipikir-pikir, menyesal juga sekarang. Tapi, saya sudah telanjur sebal dengan pelayanannya. Bukan saya saja, tetangga dan teman-teman juga banyak yang begitu. Memang serba salah ya, ternyata mengeluarkan duit pun belum tentu dapat pelayanan seperti yang kita harapkan. Mudah-mudahan saja sumur saya enggak seret lagi," harapnya.

Warga Kampung Jarakosta, Desa Sukadanau, misalnya, saat ini juga mulai mengeluhkan air sumur yang kering setiap musim kemarau. Mereka menuding sebuah pabrik baja yang berada di sekitar situ sebagai penyebab derita ini timbul. Pasalnya, air tanah yang ada di wilayah itu sudah banyak tersedot untuk kebutuhan industri tersebut.

"Sebulanan ini sumur di rumah kering. Untung di sini para tetangga masih baik, jadi kita enggak sungkan kalau minta. Tapi, kan repot juga. Kalau terus-terusan, kan malu juga. Mau bagaimana lagi, duit untuk menggali sumur enggak ada. Suami cuma buruh angkut di Pasar Cibitung," ujar Warsih (30).

Masyarakat di sini cukup bersyukur karena pabrik baja itu cukup tahu diri. Di dekat pabrik disediakan keran air yang bisa dimanfaatkan warga yang kebanyakan warga asli itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih. "Warga yang tidak punya air lagi datang ke situ. Ada yang jalan atau ngojek. Kalau yang punya motor, enak saja bolak-balik," kata ibu lima anak ini.

Penyedotan air tanah oleh industri memang memperparah kondisi kekeringan di Bekasi. Menurut Ketua Yayasan Atkia Manjaro, Abid Marzuki, industri seharusnya menggunakan air bawah tanah dari kedalaman minimal 100 meter. Namun, kenyataannya, banyak industri yang memanfaatkan air tanah dengan kedalaman 40-50 meter saja.

0 comments:

Post a Comment

Jasa Pembuatan Sumur Bor Artesis

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri

Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi