Pengebor sumur Sindrom Kemarau

Sindrom Kemarau

Aprizal

Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung.

Hujan sudah mulai jarang turun di wilayah Bandar Lampung. Perasaan gerah baik siang maupun sore hari mulai menyelimuti masyarakat kota. Sedangkan di malam hari sampai matahari terbit, udara serasa menusuk tubuh sampai ke tulang karena dinginnya.

Gejala-gejala tersebut biasanya menunjukkan sindrom kemarau tengah melanda atau musim kemarau telah tiba. Benarkah itu? Agaknya perkiraan itu tidak meleset, walaupun untuk lebih memastikannya perlu juga mendengar ulasan dari BMG Lampung.

Namun, secara kasat mata saja sudah terlihat, air di sumur-sumur sebagian masyarakat telah mulai menipis. Bagi yang memakai pompa air untuk mengambil air dari sumur, jelas merasakan perubahan. Karena untuk menaikkan air saat ini harus dengan "dipancing" dulu. Tampaknya gejala sulit air telah mulai berjangkit di masyarakat.

Gejala ini seyogianya menjadi perhatian penting Pemkot Bandar Lampung. Jangan sampai masyarakat dibiarkan sendiri menyelesaikan problem mereka. Khawatirnya, pecah "perang" di tubuh masyarakat karena tidak adanya solusi untuk itu.

Disadari memang bahwa sindrom kemarau yang satu ini yaitu keadaan sulit air dipicu oleh banyak hal. Di antaraya adalah akibat berkurangnya air dan sumber air yang diperparah dengan meningkatnya aktivitas dan pertumbuhan jumlah penduduk di kota ini. Hal tersebut akhirnya telah memicu timbulnya persaingan dalam mengakses atau memperoleh air bersih.

Berdasarkan kajian Bappeda Kota Bandar Lampung tahun 2002, kota ini ternyata telah mengalami defisit air yang besar dan cukup memprihatinkan. Pada tahun 2002 saja telah terjadi defisit air sebesar 13,561 juta meter kubik. Kondisi ini dapat dilihat dari perbandingan antara ketersediaan air bersih dengan kebutuhan air bersih bagi penduduk, sarana umum dan industri serta jasa di Bandar Lampung.

Sumber air di Bandar Lampung dapat dikatagorikan dalam tiga sumber daya air saja, yaitu air tanah dangkal, air tanah dalam dan PDAM. Berdasar pada perhitungan neraca air diperoleh uraian sebagai berikut. Dari 317,846 juta meter kubik air hujan yang jatuh di seluruh wilayah Bandar Lampung, yang efektif sebagai water surplus dapat dikelola hanya sebesar 72,625 juta meter kubik. Hujan yang meresap ke dalam tanah dan menjadi sumber air tanah dangkal hanya 9,514 juta meter kubik berdasarkan perhitungan base flow (BF). Maka terdapat 63,112 juta meter kubik air tiap tahunnya yang hilang sebagai run off (aliran permukaan) dan menyebabkan banjir.

Lalu, berdasarkan analisis prediksi potensi sumber daya air yang berasal dari aliran air tanah dalam (akuifer) pada kedalaman 0--200 m terdapat sebesar 11,4 juta meter kubik. Maka, jumlah seluruh potensi air tanah di Bandar Lampung adalah 20,950 juta meter kubik.

Sayangnya, saat ini Pemkot Bandar Lampung melalui PDAM Way Rilau-nya, belum juga mampu memberikan kemudahan masyarakat kota dalam mengakses air. Hanya kurang lebih 40 persen penduduk kota yang baru terlayani. Itupun masih diperburuk dengan kualitas air yang memprihatinkan dan kontinuitasnya sering terganggu.

PDAM Way Rilau pada tahun 2000 saja hanya mampu menyuplai 9,932 juta juta meter kubik tiap tahun. Sehingga total ketersedian air di Bandar Lampung adalah 30,882 juta meter kubik.

Sedangkan, kebutuhan air bersih di Kota Bandar Lampung pada tahun 2002 saja berjumlah 44,443 juta meter kubik yang berasal dari kebutuhan penduduk sebesar 40,604 juta meter kubik, ditambah kebutuhan sarana umum sebesar 0,056 juta meter kubik dan kebutuhan dari sektor industri dan jasa sebesar 3,783 juta meter kubik.

Fenomena di atas semakin mengenaskan dengan longgarnya pengawasan Pemkot Bandar Lampung kepada sebagian masyarakat untuk mengebor air bawah tanah. Tanpa adanya aturan atau tidak konsistennya aparat pemerintah dalam menegakkan aturan dalam perizinan mengebor air bawah tanah yang disertai pula dengan kajian AMDAL saat pemberian izin tersebut, telah menumbuhkan persaingan yang tidak sehat di masyarakat dalam mengakses air bersih.

Kerap terdengar, kegundahan dan kegelisahan masyarakat yang merasa risau karena tetangga di sekitar mereka telah mengebor air bawah tanah. Perasaan itu timbul karena air sumur semakin cepat menyusut manakala sumur hasil pengeboran tadi telah mulai beroperasi.

Dalam tinjauan teoritis, air di bawah permukaan tanah itu globalnya tersimpan dalam dua macam zona akuifer atau lapisan batuan/tanah yang mengandung air. Kedua zona itu adalah zona akuifer bebas (unconfined aquifer) yaitu zona dimana akuifer ini tidak mengalami tekanan akibat dilingkupi lapisan batuan yang kedap air. Sedangkan zona kedua adalah zona akuifer terkekang (confined aquifer) yaitu zona dimana akuifer ini dilingkupi oleh lapisan kedap air.

Sumur-sumur masyarakat biasanya berada pada zona akuifer bebas (unconfined aquifer), dimana pada akuifer ini sangat amat terpengaruh dengan fluktuatifnya air hujan. Jika ada hujan datang, maka air di akuifer ini akan bertambah, demikian juga kebalikannya. Sedangkan zona akuifer terkekang (confined aquifer) tidak dipengaruhi oleh hal tersebut.

Sesungguhnya, jika pembuatan sumur bor itu dilakukan sampai pada zona akuifer terkekang (confined aquifer), tampaknya tidak akan berpengaruh banyak dengan kondisi sumur warga. Sayangnya, para pengebor itu jarang mengetahui bahwa air yang diperoleh sudah merupakan zona akuifer terkekang (confined aquifer) atau belum.

Hanya dinas terkait saja yang memahami, yaitu Dinas Pertambangan dan Energi. Jelas hal ini dapat memicu pengurangan kuantitas air di sumur-sumur warga karena sama-sama berada dalam satu zona akuifer. Kondisi ini sungguh merupakan ketidakadilan dan pemerataan dalam aksesibilitas terhadap air bersih.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, maka sudah sewajarnya Pemkot Bandarlampung menyusun peraturan yang jelas terhadap ekplorasi air bawah tanah. Di samping terus berusaha memaksimalkan potensi sumber daya air yang ada untuk masyarakat Bandar Lampung.

Sedangkan, bagi masyarakat yang telah memiliki sumur bor, mendermakan air kepada warga sekitar merupakan sikap yang terpuji. Karena dengan berderma itu, di samping meringankan beban tetangga dari sindrom kemarau sekaligus dapat mempererat kerukunan antarwarga di wilayah masing-masing.

0 comments:

Post a Comment

Jasa Pembuatan Sumur Bor Artesis

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri

Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi