Penggunaan Air Bersih yang Adil di Jakarta
Penggunaan Air Bersih yang Adil, Masalah Terpenting Saat Ini
Jakarta, Kompas - Salim Hutajulu, Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) DKI Jaya menilai, penggunaan air bersih yang adil untuk rakyat Jakarta merupakan masalah terpenting saat ini. "Air bersih menjadi hajat hidup orang banyak. Kalau rakyat tidak puas, kami siap memperjuangkannya lewat PIB," ujar mantan camat itu.
Salim mempertanyakan masalah pengelolaan air bersih ini setelah partainya dinyatakan lulus untuk mengikuti Pemilu 2004, di Jakarta, hari Selasa (29/7) siang. Pernyataan lulus tersebut disampaikan oleh tim verifikasi dari Departemen Kehakiman dan HAM yang memeriksa seluruh legalitas dokumentasi Partai PIB yang berkedudukan di Jakarta itu.
Air bersih di Jakarta hanya dikelola oleh dua perusahaan swasta asing, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya dan PT Thames PAM Jaya. Menurut Salim, harga air bersih yang dipatok dua perusahaan itu terlalu mahal.
"Dari sekitar 12 juta penduduk Jakarta, hanya 45 persen yang menikmati air bersih. Sisanya hanya mengandalkan air tanah. Mestinya, kedua perusahaan itu menghitung kembali biaya produksinya sehingga harga air bersih bisa lebih murah lagi," kata Salim.
"Jika terpilih sebagai wakil rakyat Jakarta, saya dan Partai PIB akan memperjuangkan masalah air bersih ini agar pembagiannya lebih adil. Jangan sampai ada kesan bahwa air bersih hanya tersedia untuk warga yang mampu saja," kata Salim lagi.
Salim mematok target mendapat 20 persen suara untuk Partai PIB di Jakarta. Saat ini, anggota Partai PIB di Ibu Kota mencapai sekitar 6.000 orang, dan di seluruh Indonesia sekitar 200.000 orang.
Partai PIB, salah satu dari puluhan partai yang didirikan setelah Pemilu 1999, berdiri tanggal 23 September 2002. Partai berlambang padi dan kapas serta delapan ujung anak panah itu diketuai pengamat ekonomi kondang, Sjahrir. (bas)
Dunia Pompa : Dunia Pompa Air Bersih Sumur Bor Artesis Atasi Bau Kering Kuning Tercemar dan Keruh
Jakarta, Kompas - Salim Hutajulu, Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) DKI Jaya menilai, penggunaan air bersih yang adil untuk rakyat Jakarta merupakan masalah terpenting saat ini. "Air bersih menjadi hajat hidup orang banyak. Kalau rakyat tidak puas, kami siap memperjuangkannya lewat PIB," ujar mantan camat itu.
Salim mempertanyakan masalah pengelolaan air bersih ini setelah partainya dinyatakan lulus untuk mengikuti Pemilu 2004, di Jakarta, hari Selasa (29/7) siang. Pernyataan lulus tersebut disampaikan oleh tim verifikasi dari Departemen Kehakiman dan HAM yang memeriksa seluruh legalitas dokumentasi Partai PIB yang berkedudukan di Jakarta itu.
Air bersih di Jakarta hanya dikelola oleh dua perusahaan swasta asing, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya dan PT Thames PAM Jaya. Menurut Salim, harga air bersih yang dipatok dua perusahaan itu terlalu mahal.
"Dari sekitar 12 juta penduduk Jakarta, hanya 45 persen yang menikmati air bersih. Sisanya hanya mengandalkan air tanah. Mestinya, kedua perusahaan itu menghitung kembali biaya produksinya sehingga harga air bersih bisa lebih murah lagi," kata Salim.
"Jika terpilih sebagai wakil rakyat Jakarta, saya dan Partai PIB akan memperjuangkan masalah air bersih ini agar pembagiannya lebih adil. Jangan sampai ada kesan bahwa air bersih hanya tersedia untuk warga yang mampu saja," kata Salim lagi.
Salim mematok target mendapat 20 persen suara untuk Partai PIB di Jakarta. Saat ini, anggota Partai PIB di Ibu Kota mencapai sekitar 6.000 orang, dan di seluruh Indonesia sekitar 200.000 orang.
Partai PIB, salah satu dari puluhan partai yang didirikan setelah Pemilu 1999, berdiri tanggal 23 September 2002. Partai berlambang padi dan kapas serta delapan ujung anak panah itu diketuai pengamat ekonomi kondang, Sjahrir. (bas)
Dunia Pompa : Dunia Pompa Air Bersih Sumur Bor Artesis Atasi Bau Kering Kuning Tercemar dan Keruh
0 comments:
Post a Comment