Sumur Pantek Digunakan Petani

Sumur Pantek Menyelamatkan Petani

Oleh Boni Dwi Pramudyanto

Di siang yang terik di musim hujan, Sunaryo (23), petani dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, terdiam memandangi lahan sawahnya yang kering. Sudah seminggu pascapanen awal tahun ini Sunaryo belum bisa memulai proses tanam padi karena sawahnya tidak kebagian air irigasi.

"Meski sudah ada Waduk Dawuhan yang menampung air sungai dan hujan, tetapi tidak semua lahan sawah di sini bisa memperoleh air irigasi," kata Sunaryo, yang juga Ketua Kelompok Tani "Sido Makmur" dari desa setempat, sambil menyeka keringat.

Hal ini disebabkan volume air waduk masih terbatas sehingga tidak bisa untuk mengairi semua lahan sawah di Kecamatan Wonoasri.

Hampir berpuluh-puluh tahun Sunaryo beserta sebagian besar petani di wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya belum bisa menikmati akses irigasi yang disediakan pemerintah, terutama waduk. Terbatasnya sarana irigasi ini membuat para petani di Kabupaten Madiun mulai menggunakan sumur pantek. Cukup dengan menggali tanah sedalam empat sampai lima meter, maka keluarlah air tanah yang kemudian digunakan untuk mengairi sawah mereka.

Cara pengairan dengan menggunakan sumur pantek kemudian menyebar dan diterapkan petani lainnya. "Lha bagaimana lagi? Setiap mau memulai tanam padi saya dan petani lainnya pasti bingung memikirkan persoalan irigasi ini. Kalau hanya mengandalkan air hujan saja jelas tidak akan cukup," ujar Sutarmin (34), ketua paguyuban petani pengguna sumur pantek Desa Tiron, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.

Berdampak lingkungan

Petani umumnya menggali dan menempatkan sumur pantek ini di salah sudut lahan sawahnya. Untuk setiap satu petak lahan sawah dengan luas sekitar 1.000 meter persegi, biasanya terdapat satu sumur pantek.

Kendati demikian, semakin maraknya penggunaan sumur pantek di kalangan petani bukannya tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dari hasil penelitian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang disosialisasikan melalui seminar publik baru-baru ini, terdapat sekitar 4.000 titik sumur pantek di Kabupaten Madiun.

"Lokasi sumur-sumur pantek ini menyebar. Hasil penelitian ini juga menujukkan bahwa ada penurunan air tanah yang mencapai 0,5 meter setiap tahunnya karena jumlah sumur pantek juga terus-menerus bertambah. Jika tidak segera dikendalikan, Kabupaten Madiun akan kehilangan potensi air tanah selain juga membahayakan keseimbangan air tanah," kata Budijono, Kepala Dinas Pengairan dan Pekerjaan Umum Kabupaten Madiun.

Melihat kondisi itu, lanjut Budijono, Pemkab Madiun sedang menggagas sebuah rancangan peraturan daerah (raperda) mengenai pengelolaan air tanah di wilayah Madiun. Terbentuknya perda ini diharapkan bisa menyelamatkan kondisi air tanah yang dikategorikan kritis karena tindakan eksploitasi yang berlebihan.

Dia mengatakan, salah satu isi dan penjabaran perda ini mengenai pengaturan penggunaan sumur pantek yang digunakan untuk pengairan lahan sawah. Ini karena penyebab utama tajamnya penyusutan air tanah di Kabupaten Madiun salah satunya terkait dengan maraknya penggunaan sumur pantek.

Sebagian petani bereaksi keras setelah mendengar rencana pemerintah setempat untuk membatasi penggunaan sumur pantek. Priyogung (45), petani asal Desa Dumpil, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, yang sudah enam tahun menggunakan sumur pantek mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya bisa melarang dan mengeluarkan peraturan saja.

"Pemerintah itu jangan hanya bisa melarang, tapi berilah solusi kepada petani. Pahamilah kondisi sebagian besar petani yang sawahnya tidak mendapat air irigasi dari waduk sehingga harus menggunakan sumur pantek sebagai satu-satunya irigasi utama," kata Priyogung.

Berdasarkan data dinas pengairan, masih minimnya sarana pendukung air irigasi ini menyebabkan sawah yang digarap optimal hanya seluas 3.500 hektar, dari total 32.000 hektar lahan sawah di kabupaten tersebut.

Jika isi perda pengaturan air tanah tersebut juga melarang penggunaan sumur pantek, Priyogung mengaku siap melanggar perda tersebut. Dengan ketiadaan air untuk irigasi, Priyogung menganggap riwayatnya sebagai petani pasti tamat.
Dunia Pompa : Dunia Pompa Air Bersih Sumur Bor Artesis Atasi Bau Kering Kuning Tercemar dan Keruh

0 comments:

Post a Comment

Jasa Pembuatan Sumur Bor Artesis

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri

Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi