Penyediaan Air Bersih Dalam Manajemen Bencana

Manajemen Bencana

Fenomena alam yang terjadi sungguh tak dapat diterka dan seringkali di luar logika kita. Peristiwa alam yang terjadi di Sumatera Barat sangat beragam, peristiwa alam ini lebih banyak dipicu oleh sentuhan tangan manusia baik yang legal maupun yang ilegal. Bencana yang merenggut harta, nyawa, dan dampak trauma psikologis yang mendalam akan duka cita, dan meninggalkan monumen murka alam.

Bencana alam terbesar yang terjadi di Sumatera Barat adalah bencana tanah longsor di Bukit Tui tahun 1987 di Padang Panjang dengan menelan korban jiwa sebanyak 130 orang. Di kota Padang, pada tahun 1999 di Bukit Lantiak juga terjadi bencana tanah longsor yang menelan korban jiwa sebanyak 67 orang.

Mungkin masih jernih di ingatan kita, ketika kota Padang hampir terisolir dari sarana transportasi pada tahun 2000. Bencana banjir dan longsor menjadi-jadi di tanah Minang ini dengan bencana di Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 24 orang tewas dan 6 tertimbun dan sisanya hanyut di bawa arus Batang Bayang, Di Malalo Kabupaten Tanah Datar sebanyak 31 orang tertimbun tanah longsor, sementara di Talu Kabupaten Pasaman 21 orang tewas dan hanya 4 orang yang ditemukan.

Baru-baru ini akibat tanah longsor di Kabupaten Pasaman juga menelan korban 43 jiwa dalam 1 bus ALS yang sedang menuju medan. Pada awal bulan mei lalu, juga merupakan bencana bagi Sumatera Barat di mana di Kabupaten Agam juga mengalami bencana yang cukup hebat akibat abrasi pantai dan hampir di sepanjang pantai pesisir Sumatera Barat bencana abrasi ini sampai ke Kabupaten Pesisir Selatan.

Ini hanyalah korban jiwa dari bencana yang terjadi di Sumatera Barat, belum lagi korban harta benda dan lahan pertanian, sarana prasarana umum.

Melihat kondisi topografi, struktur tanah, dan jenis vegetasi yang tumbuh di hamparan geografi di alam Sumatera Barat bukan suatu hal yang naif untuk diprediksi kemungkinan terjadinya suatu bencana karena umumnya daerah di Sumatera Barat merupakan daerah yang berbukit dan bergelombang. Kondisi bukit pada beberapa tempat diperparah dengan adanya usaha pemanfaatan lahan beserta sumber daya alam secara individual maupun kelompok yang tidak berbasis konservasi.

Bencana ini menjadi pelajaran sekaligus guru yang berharga bagi publik, selain berserah diri pada-Nya juga ada suatu upaya kongkrit yang dilaksanakan secara faktual dalam memahami dan mengantisipasi kondisi alam secara teoretis dan logis, salah satu wujudnya melalui konservasi alam perbukitan agar menjadi kawasan penyangga (daerah resapan dan cadangan air) kehidupan manusia dan ekosistem lainnya. Bentuk upaya kongkrit publik tersebut adalah berbagi peran dalan pelaksanaan pemeliharaan kawasan hijau, posisi birokrat sebagai pelaksana dan pembuat policy diharapkan dapat mengakomodir persoalan serta melegitimasi hak masyarakat. Sedangkan masyarakat, akademisi, NGO diharapkan memainkan peranan yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah.

Gerakan yang sinergitas antara masing-masing elemen komponen tersebut dalam menyelamatkan alam lingkungan, diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif pasca bencana. Pemulihan (recovery) kondisi masyarakat pasca bencana akan lebih solid ketika kita mencoba membangun manajemen bencana (management disaster) agar siklus normalisasi kehidupan termasuk rehabilitasi tercapai dengan rentang waktu yang lebih pendek.

Dengan melihat manajemen bencana sebagai sebuah kepentingan publik kita berharap berkurangnya korban nyawa dan kerugian harta benda. Dan yang terpenting dari manajemen bencana ini adalah adanya suatu langkah konkrit dalam mengendalikan bencana sehingga korban yang tidak kita harapan dapat terselamatkan dan upaya untuk pemulihan pasca bencana dapat dilakukan dengan cepat.

Pengendalian itu dimulai dengan membangun kesadaran kritis publik dan pemerintah atas masalah bencana alam, menciptakan proses perbaikan total atas pengelolaan bencana, penegasan untuk lahirnya kebijakan lokal yang bertumpu pada kearifan lokal yang berbentuk peraturan nagari dan peraturan daerah atas menejemen bencana. Yang tak kalah pentingnya dalam manajemen bencana ini adalah sosialisasi kehatian-hatian terutama pada daerah rawan bencana.

Heru Prasetyo
Manajer Kampanye dan Advokasi
Dunia Pompa : Dunia Pompa Air Bersih Sumur Bor Artesis Atasi Bau Kering Kuning Tercemar dan Keruh

0 comments:

Post a Comment

Jasa Pembuatan Sumur Bor Artesis

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri

Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi

Jasa Kontraktor Proyek Pembuatan Sumur Bor Artesis Air Tanah Perumahan, Hotel maupun Industri Didukung Ahli dan Tukang Berpengalaman Kami Menawarkan Jasa pembuatan sumur bor Artesis untuk beragam keperluan baik perumahan, Hotel dan Industri.Pengeboran Dilakukan dengan Mesin Bor Khusus yang relatif lebih cepat dan memiliki kemampuan yang cukup untuk memperoleh kedalaman sesuai dengan sumber air yang ada. 30 -200 meter.

Hubungi

Tel/Fax :021-73888872, 021-7372864,021-70692409

Mengatasi Masalah Air Bau, Keruh, Kuning, Tercemar Logam dll, GARANSI.

Air Bersih, Kini Tidak Masalah Lagi